Jakarta, CNBC Indonesia – Hari pertama pembukaan pasar keuangan Indonesia diwarnai kepanikan. Rupiah terjatuh cukup dalam hingga dolar Amerika Serikat (AS) menyentuh level Rp16.110.

Hal ini disebabkan oleh faktor global yang memburuk semasa pasar keuangan Indonesia libur.

“Basically ini anjlok realize situasi yang terjadi selama market libur,” ungkap Ekonom Senior BCA Barra Kukuh Mamia kepada CNBC Indonesia, Selasa (16/4/2024)

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka anjlok 1,23% ke level Rp16.035/US$ pada awal perdagangan hari ini (16/4/2024) dan tidak sampai delapan menit kemudian, rupiah kembali melemah ke level Rp16.110/US$ atau turun 1,7%.

Posisi rupiah saat ini merupakan yang terlemah sejak 8 April 2020 atau sekitar empat tahun terakhir.

Berikut situasi global yang mempengaruhi pelemahan rupiah:

1. Ekonomi AS Masih Panas, Inflasi Terbang

Inflasi AS di luar dugaan menanjak hingga 3,5% (year on year/yoy) pada Maret 2024 dari 3,2% pada Februari. Sejumlah data AS juga menunjukkan ekonomi AS masih panas.
Data tenaga kerja AS juga menunjukkan adanya penambahan 303.000 pada non-farm payrolls, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar di angka 200.000.

Terbaru, data penjualan ritel AS untuk bulan Maret melampaui ekspektasi para analis, yang merupakan bukti terbaru mengenai ketahanan konsumen Amerika.

Departemen Perdagangan melaporkan pada hari Senin (15/4/2024), penjualan ritel meningkat 0,7% pada periode Maret 2024, jauh lebih cepat dari perkiraan konsensus Dow Jones yang memperkirakan kenaikan 0,3%.

Masih panasnya ekonomi AS dan inflasi mereka membuat pasar pesimis jika The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Perangkat CME Fedwatch Tool menunjukkan pelaku pasar kini hanya bertaruh 21,7% jika The Fed akan memangkas suku bunga di Juni. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan pada dua pekan lalu yang mencapai 60-70%.

2. Serangan Drone Iran ke Israel

Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024).Seperti diketahui, serangan drone pada Sabtuyang merupakan serangan langsung pertamanya terhadap wilayah Tel Aviv. Ini berisiko meningkatkan eskalasi regional karena Amerika Serikat (AS) berjanji memberikan dukungan “kuat” kepada Israel.

Serangan Iran ini adalah balasan setelah Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus Suriah, awal April. Sebanyak 11 orang tewas termasuk tiga jenderal Garda Revolusi Iran (IRGC) di antaranya Mohammed Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi.

Serangan drone ini menjadi kekhawatiran besar pasar keuangan global. Pasar keuangan Indonesia yang baru buka pada hari ini pun dipastikan akan memperhitungkan dampak dari serangan drone Iran ke Israel.

Pasalnya, konflik bisa meluas jika Israel dan sekutunya menyerang balik. Serangan tersebut juga membuat kawasan Timur Tengah semakin panas setelah perang Israel vs Hamas meletus pada awal Oktober 2023.

Dampak serangan ini akan berimbas pada sejumlah hal seperti penerbangan, harga komoditas, hingga inflasi global.

3. Dolar AS dan Imbal Hasil US Treasury Terbang

Dolar AS kembali diburu setelah pasar semakin pesimis dengan pemangkasan suku bunga The Fed. Mata uang Greenback juga semakin melesat setelah serangan drone Iran ke Israel. Dolar AS adalah aset aman yang diburu saat terjadi ketidakpastian politik dan ekonomi.

Pada penutupan perdagangan Senin (15/4/2024). indeks dolar terbang ke 106,208. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 2 November atau lima bulan terakhir.

Begitu pula dengan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang juga naik ke kisaran 4,5%, Posisi tersebut adalah yang tertinggi 15 November 2024 atau lima bulan terakhir.

Melesatnya indeks dolar dan imbal hasil US Treasury mengindikasikan adanya pengalihan dana investor kepada dua instrument tersebut. Dengan kata lain, ada instrument berdenominasi non-dolar yang dijual. Dalam hal ini Indonesia mesti bersiap menghadapi kemungkinan terburuk ditinggal investor.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Video: Terus Loyo, Fundamental Rupiah Gimana?


(mij/mij)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *